Tangan di Atas Lebih Baik dari IPK di Bawah

Sebagai dosen yang memiliki kewajiban mengampu mata kuliah dan memberikan nilai kepada mahasiswa, aku punya prinsip untuk menghargai proses mahasiswa dalam proses perkuliahan untuk memberikan nilai akhir. Itu adalah kunci utama. Aku berusaha tidak pelit, apalagi rigid. Mungkin beberapa mahasiswa tidak mendapatkan nilai bagus di mata kuliah lain, di mata kuliahku mereka mesti mendapatkan nilai yang baik – agar IPK mereka dapat terangkat. Ketika ada kredo tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah, aku memiliki kredo sendiri: tangan di atas lebih baik dari IPK di bawah. Continue reading “Tangan di Atas Lebih Baik dari IPK di Bawah”

[Kelas Pajak] Karakteristik Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pungutan yang dikenakan dalam setiap rantai jalur proses produksi dan distribusi – dari pabrikan sampai ke peritel (multistage tax). Meski demikian, PPN tidak bersifat kumulatif (nonkumulatif). Hal ini karena PPN mengenal adanya mekanisme pengkreditan Pajak Masukan yang disebut dengan credit method. Maka, PPN yang dibayar bukan berasal dari harga pokok barang atau jasa.

Continue reading “[Kelas Pajak] Karakteristik Pajak Pertambahan Nilai (PPN)”

Tanpa Ada Pandemi Korona Pun, Kuliah Daring Adalah Keniscayaan

Jauh sebelum ada pandemi korona, aku pernah membayangkan bahwa di masa mendatang sistem perkuliahan atau pembelajaran secara tatap muka akan tergantikan dengan sistem daring. Hal ini mengingat sudah banyak institusi pendidikan menwarkan sistem belajar jarak jauh dengan menggunakan internet. Di universitas-universitas tenama di luar negeri, seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT), Harvard, Pennsylvania State University, University of Oregon, dan lain sebagainya, sudah sejak lama menawarkan kelas online. Harvard dan MIT pada tahun 2012 menyediakan program kuliah online di Situs EDX. Di dalam situs tersebut, ada lebih dari 1.300 kursus yang ditawarkan kepada calon peserta dan jumlahnya tidak dibatasi.

Continue reading “Tanpa Ada Pandemi Korona Pun, Kuliah Daring Adalah Keniscayaan”